Rabu, 31 Oktober 2012

Tugas Koperasi 2


KJK PEMK Selong (Koperasi Jasa Keuangan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan)

Profil Koperasi
Koperasi Jasa Keuangan PEMK beralamat di Jl. Bakti Gg. Limo No. 1 Kecamatan Kebayoran Baru - Jakarta Selatan. Koperasi yang berdiri pada bulan Januari 2011 ini didirikan oleh dinas koperasi, UMKM dan Pemberdayaan Pemprov DKI Jakarta. Awal tujuan koperasi ini didirikan adalah membantu seluruh warga masyarakat kelurahan di Provinsi DKI Jakarta dalam memperoleh modal usaha untuk menjalankan usahanya. koperasi ini hanya menjalankan simpan pinjam uang saja dan koperasi ini pun berjenis pelayanan pemberi pinjaman untuk modal usaha. Caranya pengurus mendatangi ke rumah anggota untuk mengambil angsuran (pinjaman uang). Syarat untuk meminjam uang ialah mempunyai usaha dagang dan berdomisili di daerah kelurahan Selong. Dibawah 3 juta tidak memberikan jaminan dan jika diatas 3 juta memakai BPKB motor sebagai jaminan.

Koperasi ini beranggotakan seorang pengawas, 3 orang pengurus, 4 orang pengelola (manager, pembukuan, marketing, kasir). Dan Anggota koperasi ini berjumlah kurang lebih 142 anggota. pembagian laba di koperasi ini ditentukan oleh permusyawaratan RAT (Rapat Akhir Tahun) yang menghasilkan SHU kemudian dibagikan ke anggota koperasi.

Data keuangan yang dimiliki oleh koperasi ini adalah Lap. Keuangan (L/R dan Neraca), Kolektibilitas Pembayaran, Rekap mutasi harian. sistem akuntansi yang digunakan oleh koperasi ini adalah SIPEMK 2010 (sistem informasi) yang diperoleh dari pemerintah. Dengan sistem akuntansi SIPEMK, koperasi dapat berjalan dengan lebih mudah.

Modal Koperasi
Modal awal koperasi ini didapatkan dari pemerintah. Pemilik koperasi pun tidak pernah melakukan prive untuk keperluan pribadi dikarenakan dana diperoleh dari pemerintah. Keuntungan yang diperoleh dan dijadikan modal untuk kegiatan selanjutnya adalah dengan menggunakan laba koperasi yang didapat melalui permusyawarakatan RAT (Rapat Akhir Tahun)
                                                                                            
Harta Koperasi
Koperasi ini hanya melakukan simpan pinjam uang saja, kredit yang ditawarkan juga baru berupa simpan pinjam saja. koperasi sering membeli peralatan kantor seperti ATK. Koperasi ini belum memiliki bangunan tetap dan juga kendaraan sendiri karena koperasi memiliki harta yang dijadikan satu dengan kelurahan.

Hutang Koperasi
Koperasi ini mendapatkan dana dari pemerintah jadi tidak perlu meminjam uang di Bank atau lembaga lainnya untuk mendapatkan modal.
Beban operasional yang sering dibayar koperasi adalah biaya transport dan biaya fotocopy. Selain beban operasional itu koperasi juga membayar beban administrasi dan umum, ATK, biaya pembelian materai.

Minggu, 14 Oktober 2012

Softskill : Ekonomi koperasi 1


1.Pengertian Ekonomi dan Koperasi
a.pengertian ekonomi
Istilah ekonomi mula-mula berasal dari perkataan Yunani. Oikos berarti rumah tangga, dan nomos berarti aturan. Perubahan kata ekonomis menjadi ekonomi mengandung arti aturan yang berlaku untuk memnuhi kebutuhan hidup dalam suatu rumah tangga ekonomi. Rumah tangga dalam hal inidapat meliputi rumah tangga perorangan (keluarga), badan usaha atau perusahaan, rumah tangga pemerintah dsb.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi ekonomi menurut beberapa ahli:

1.ADAM SMITH
Ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara
 
2.MILL J. S
Ekonomi ialah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihan

3.ABRAHAM MASLOW
Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien

4.HERMAWAN KARTAJAYA
Ekonomi adalah platform dimana sektor industri melekat diatasnya

5.PAUL A. SAMUELSON
Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Bila membicarakan tentang ekonomi, secara otomatis kita juga akan membicarakan mengenai ilmu ekonomi dimana ilmu ekonomi merupakan sebuah ilmu kajian yang membahsa dan memperlajari tentang ekonomi itu sendiri. Secara umum, ilmu ekonomi dibagi menjadi 2. yaitu ilmu ekonomi makro dan ilmu ekonomi mikro.
Ilmu ekonomi makro mempelajari perilaku ekonom i sebagai keseluruhan tentang kehidupan ekonomi dan ilmu ekonomi mikro lebih memfokuskan pada keputusan-keputusan individu baik sektor rumah tangga maupun perusahaan dalam mengalokasina sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
b.pengertian koperasi
Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang berarti bersama dan ”operation” (Koperasi operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah kerja sama. Sedangkan pengertian umum koperasi adalah : suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud mensejahterakan anggota.
Koperasi adalah badan  usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai soko guru perekonomian nasional dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional. Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota. Karena sumber daya ekonomi tersebut terbatas, dan dalam mengembangkan koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota, maka koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin dan mengikuti prinsip-prinsip koperasi dan kaidah-kaidah ekonomi.
2.dasar hukum koperasi di indonesia
1.      Kegiatan usaha koperasi merupakan perwujudan dari UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yaitu :
·         Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
2.      Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara PengesahanAktePendirian dan Perubahan Anggaran Dasar
3.      Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 01/Per/M.KUKM/I/2006 tanggal 9 Januari 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi
4.      Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 98/Kep/KEP/KUKM/X/2004 tanggal 24 September 2004 tentang Notaris Sebagai Pembuat Akte Pendirian Koperasi
Selain itu di dalam Undang-Undang RI No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan pada pasal 5 bahwa dalam pelaksanaannya, sebuah koperasi harus melaksanakan prinsip koperasi antara lain :
1)Keanggotaankoperasi bersifat sukarela dan terbuka.
2)Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis.
3) Sisa hasil usaha (SHU) yang merupakan keuntungan dari usaha yang dilakukan oleh koperasi dibagi berdasarkan besarnya jasa masing-masing anggota.
4) Modal diberi balas jasa secara terbatas.
5) Koperasi bersifat mandiri.
3.JENIS JENIS KOPERASI YANG ADA DI INDONESIA
  1. Koperasi Desa
  2. Koperasi Pertanian
  3. Koperasi Peternakan
  4. Koperasi Perikanan
  5. Koperasi Kerajinan/Industri
  6. Koperasi Simpan Pinjam
  7. Koperasi Konsumsi

Jenis Koperasi menurut Teori Klasik terdapat 3 jenis Koperasi:
 a. Koperasi pemakaian
b. Koperasi penghasil atau Koperasi produksi
c. Koperasi Simpan Pinjam
Jenis Koperasi menurut bidang usahanya :
1.Koperasi Konsumsi
Koperasi yang menyediakan kebutuhan sehari-hari.
Tujuannya agar anggota dapat membeli barang-barang konsumsi dengan kualitas yang baik dan harga yang layak.
 2. Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan para anggota secara teratur & terus menerus untuk kemudian dipinjamkan kepada para anggota dengan cara mudah,murah,cepat dan tepat untuk tujuan roduktif dan kesejahteraan
Tujuan :
- Agar anggota giat menyimpan sehingga membentuk modal sendiri
- Membantu keperluan kredit para anggota dengan syarat ringan
- Mendidik anggota hidup hemat dengan menyisihkan sebagian penghasilan mereka
3. Koperasi Produksi
koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan ekonomi pembuatan & penjualan barang-barang baik yang dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi maupun anggota-anggota koperasi
 macam koperasi produksi :
- Kop produksi kaum buruh, anggotanya orang-orang yang tidak mempunyai perusahaan sendiri
- Kop produksi kaum produsen yang anggotanya adalah orang-orang yang masing-masing mempunyai perusahaan sendiri
3. Koperasi Jasa
Koperasi yang berusaha dibidang penyediaan jasa tertentu bagi para anggota atau masyarakat umum
5. Koperasi Serba Usaha atau Kop Unit Desa (KUD)
Mempunyai beberapa fungsi yaitu :
- Perkreditan
- Penyediaan & penyaluran sarana produksi pertanian & keperluan sehari-hari
- Pengelolaan serta pemasaran hasil pertanian
Sumber :
wrks.itb.ac.id/app/images/files_produk_hukum/uud_45.pdf





Selasa, 08 Mei 2012

Pengangguran Dan Inflasi

1.Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah orang yang tidak memiliki pekerjaan, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada
2.Jenis dan Macam Pengangguran

a.Menurut lama waktu kerjanya :

1.      Pengangguran Terbuka (Open Unemployment). adalah orang  yang sama sekali tidak bekerja
2.      Setengah menganggur (Underemployment). Adalah orang yang bekerja tetapi tenaganya kurang termanfaatkan diukur dari curahan jam kerja
3.      Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment). Adalah  Tenaga kerja  yang tidak bekerja secara optimum karena tidak ada kesesuaian antara pekerjaan dengan kemampuannya.

b.Menurut penyebabnya :

  1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment. Adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
  2. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment. Adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus menganggur atau disebabkan oleh perubahan permintaan terhadap tenaga kerja
  3. Pengangguran Siklikal / Siklus. Adalah  pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turunnya aktifitas atau keadaan perekonomian suatu Negara (business cycle).
  4. Pengangguran Struktural. Adalah pengangguran yang disebabkan karena ketidakcocokkan  antara keterampilan (kualifikasi) tenaga kerja yang dibutuhkan dan keterampilan tenaga kerja yang tesedia atau pengangguran akibat adanya perubahan struktur ekonomi.

3.Dampak pengangguran terhadap lingkungan sosial
Tingkat pengangguran yang tinggi dapat membawa berbagai dampak pada proses pembangunan ekonomi. Agar tidak terus berlanjut, pemerintah harus mengatasi masalah pengangguran, karena masalah pengangguran adalah masalah yang sangat vital dan sensitif bagi kestabilan ekonomi dan keamanan suatu negara. Pengangguran dapat membawa dampak yang sangat berbahaya jika tidak segera diatasi. Pengangguran berdampak dalam bidang ekonomi, sosial, maupun secara individual pada pelaku pengangguran itu sendiri. Diantara dampak pengangguran tersebut antara lain:

  1. Penurunan permintaan agregat.
  2. Penurunan penawaran agregat.
  3. Penurunan tingkat upah.
  4. Penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat.
  5. Penurunan tingkat investasi.
  6. Penurunan penerimaan pajak.
  7. Munculnya sektor informal.
  8. Menimbulkan masalah sosial.
  9. Penurunan potensi dan produktivitas individu.

4.Upaya mengatasi pengangguran
Dampak dari pengangguran akan terus meluas jika tidak segera diatasi. Berikut ini beberapa upaya untuk mengatasi pengangguran :
  • Memperluas kesempatan kerja
perluasan kesempatan kerja dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini:
  1. meningkatkan kegiatan produksi
  2. meningkatkan investasi
  3. meningkatkan proyek pekerjaan umum
  4. mendorong kegiatan wirausaha
  5. meningkatkan program padat karya
  6. meningkatkan kegiatan ekspor impor.

  • Menurunkan jumlah angkatan kerja
pengangguran antara lain disebabkan oleh pertumbuhan angkatan kerja yang terlalu cepat. Untuk mengurangi pertumbuhan angkatan kerja tersebut dilakukan dengan program keluarga berencana (KB) dan menetapkan batas usia minimal pernikahan.

  • Peningkatan kualitas tenaga kerja
kualitas tenaga kerja dapat ditingkatkan dengan tingkat kesehatan dan pendidikan yang lebih baik. Untuk memperbaiki kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan cara memberi subsidi kesehatan, layanan kesehatan masyarakat, membangun rumah sakit, pengadaan dokter dan obat, perbaikan lingkungan, serta menjamin keselamatan kerja. Sementara itu tingkat pendidikan dan keahlian masyarakat dapat ditingkatkan dengan cara program pendidikan dasar, memperbaiki gedung sekolah, pengadaan kursus dan balai latihan kerja, seminar, dan magang.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2181492-dampak-pengangguran-dan-upaya-mengatasi/#ixzz1u782m1nK

5.Inflasi
Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi.

Pengertian Inflasi menurut para ahli :
Pengertian Inflasi menurut Winardi (1995 : 235)
definisi atau pengertian inflasi (inflation) adalah suatu periode di mana kekuatan membeli kesatuan moneter turun. Inflasi (inflation) dapat timbul bila jumlah uang atau uang deposito dalam peredaran lebih banyak dibandingkan dengan jumlah barang-barang serta jasa-jasa yang ditawarkan.

Pengertian Inflasi menurut Bodie dan Marcus
Definisi atau pengertian inflasi (inflation) merupakan suatu nilai di mana tingkat harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan.

Pengertian Inflasi menurut Weston dan Copeland
Definisi atau pengertian inflasi (inflation) adalah suatu keadaan ekonomi yang mengalami kenaikan tingkat harga tertinggi dan tidak bisa dicegah atau dikendalikan lagi.

6.Macam-macan Inflasi
a.Berdasarkan parah tidaknya inflasi :
  • Inflasi ringan (di bawah 10% setahun)
  • Inflasi sedang (antara 10 – 30% setahun)
  • Inflasi berat (antara 30 – 100% setahun)
  • Hiperinflasi (di atas 100% setahun)

b.Berdasarkan penyebab dari Inflasi :
  • Demand inflation / inflasi permintaan. Inflasi ini timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai macam barang terlalu kuat.
  • Cost inflation / inflasi  penawaran. Inflasi ini timbul  karena kenaikan biaya produksi atau berkur­angnya penawaran agregatif.

c.Berdasarkan asal dari inflasi :
  • Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation)
  • Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation)

7.Dampak Inflasi
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.
Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh  juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

8.Hubungan Inflasi Dan Pengangguran Di Indonesia
Dalam indikator ekonomi makro ada tiga hal terutama yang menjadi pokok permasalahan ekonomi makro. Pertama adalah masalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat dikategorikan baik jika angka pertumbuhan positif dan bukannya negatif. Kedua adalah masalah inflasi. Inflasi adalah indikator pergerakan harga-harga barang dan jasa secara umum, yang secara bersamaan juga berkaitan dengan kemampuan daya beli. Inflasi mencerminkan stabilitas harga, semakin rendah nilai suatu inflasi berarti semakin besar adanya kecenderungan ke arah stabilitas harga. Namun masalah inflasi tidak hanya berkaitan dengan melonjaknya harga suatu barang dan jasa. Inflasi juga sangat berkaitan dengan purchasing power atau daya beli dari masyarakat. Sedangkan daya beli masyarakat sangat bergantung kepada upah riil. Inflasi sebenarnya tidak terlalu bermasalah jika kenaikan harga dibarengi dengan kenaikan upah riil. Masalah ketiga adalah pengangguran. Memang masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu menakutkan khususnya di negara-negara berkembang seperti di Indonesia. Negara berkembang seringkali dihadapkan dengan besarnya angka pengangguran karena sempitnya lapangan pekerjaan dan besarnya jumlah penduduk. Sempitnya lapangan pekerjaan dikarenakan karena faktor kelangkaan modal untuk berinvestasi. Masalah pengangguran itu sendiri tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang namun juga dialami oleh negara-negara maju. Namun masalah pengangguran di negara-negara maju jauh lebih mudah terselesaikan daripada di negara-negara berkembang karena hanya berkaitan dengan pasang surutnya business cycle dan bukannya karena faktor kelangkaan investasi, masalah ledakan penduduk, ataupun masalah sosial politik di negara tersebut..
Besarnya jumlah pengangguran di Indonesia lambat-laun akan menimbulkan banyak masalah sosial yang nantinya akan menjadi suatu krisis sosial, karena banyak orang yang frustasi menghadapi nasibnya. Pengangguran yang terjadi tidak saja menimpa para pencari kerja yang baru lulus sekolah, melainkan juga menimpa orangtua yang kehilangan pekerjaan karena kantor dan pabriknya tutup. Indikator masalah sosial bisa dilihat dari begitu banyaknya anak-anak yang mulai turun ke jalan. Mereka menjadi pengamen, pedagang asongan maupun pelaku tindak kriminalitas. Mereka adalah generasi yang kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan maupun pembinaan yang baik.
Salah satu faktor yang mengakibatkan tingginya angka pengangguran di negara kita adalah terlampau banyak tenaga kerja yang diarahkan ke sektor formal sehingga ketika mereka kehilangan pekerjaan di sektor formal, mereka kelabakan dan tidak bisa berusaha untuk menciptakan pekerjaan sendiri di sektor informal. Justru orang-orang yang kurang berpendidikan bisa melakukan inovasi menciptakan kerja, entah sebagai joki yang menumpang di mobil atau joki payung kalau hujan. Juga para pedagang kaki lima dan tukang becak, bahkan orang demo saja dibayar. Yang menjadi kekhawatiran adalah jika banyak para penganggur yang mencari jalan keluar dengan mencari nafkah yang tidak halal. Banyak dari mereka yang menjadi pencopet, penjaja seks, pencuri, preman, penjual narkoba, dan sebagainya.

Sumber  :
Sumber 3

Strategi Pembangunan Indonesia


Setiap negara tentunya memiliki strategi masing-masing untuk meningkatkan pembangunan ekonomi di setiap periode tahunnya. Begitupun Indonesia, setiap kali mengalami pergantian pemerintah maka strategi yang diterapkan pun akan berubah-ubah sesuai dengan target dan kebijakan pemerintah yang memiliki wewenang pada saat itu.
Dimulai dari era Orde Lama sampai kini Orde Indonesia Bersatu Jilid II, Indonesia telah banyak mengalami perubahan kebijakan dalam hal pembangunan ekonomi seperti Repelita I-VI dan strategi lainnya. Pada era saat ini dimana Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai Presiden Indonesia dan Bapak Boediono sebagai wakil presiden, pemerintah bersama dunia usaha, kepala daerah dan sejumlah pemangku kepentingan tengah membahas draf rencana MP3EI (Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) untuk mengkonkretkan agenda pembangunan nasional melalui keterlibatan BUMN dan investor swasta.
SBY menuturkan jika master plan MP3EI (Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) lebih berkaitan dengan investasi, bisnis, dan pembangunan ekonomi. Perekonomian middle level investasi tanpa itu ekonomi tidak akan terangkat, dengan investasi besar-besaran di seluruh Indonesia, UMKM (Usaha Menengah, Kecil Menengah) juga turut bergerak.
Aspek perdagangan dan wisata tidak mungkin terpisahkan karena kedua bidang ini saling terkait satu sama lain. UMKM juga akan terus digalakkan dengan melaksanakan sejumlah program untuk membantu masyarakat meningkatkan kesejahteraan serta menjadi kontrol strategi dan kebijakan ekonomi Indonesia.
SBY mengharapkan P3EI itu memiliki bobot yang tinggi dengan melakukan benchmark terhadap rencana induk yang dimiliki oleh sejumlah negara sahabat yang sudah terbukti sukses dalam menjabarkan rencana induknya seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan India.
Terkait dengan itu, Presiden meminta BUMN menjadi pilar dan kontributor utama bagi pengembangan ekonomi nasional. BUMN bisa melakukan kemitraan dengan sesamanya atau dengan pihak swasta. Pola itu, ungkapnya, bisa diterapkan dalam implementasi program P3EI 2011-2025.
Berkaitan dengan strategi pembangunan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan bahwa Indonesia masih menganut strategi pembangunan empat jalur yaitu:
1.      pro pertumbuhan jelas
2.      pro lapangan kerja
3.      pro kemiskinan
4.      pro lingkungan

Jika ekonomi tidak tumbuh, maka kesejahteraan dan perekonomian tidak akan meningkat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia kini telah mencapai 6-7%, namun sebaiknya pertumbuhan ini tidak hanya terpusat di kota besar seperti Jawa, tetapi merata di seluruh wilayah Indonesia.
Defenisi  Pembangunan

Secara tradisional pembangunan memiliki arti peningkatan yang terus menerus pada Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto suatu negara. Untuk daerah, makna pembangunan yang tradisional difokuskan pada peningkatan ­Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu provinsi, kabupaten, atau kota (Kuncoro, 2004).
Kemudian muncul sebuah alternatif definisi pembangunan ekonomi yang menekankan pada peningkatan pendapatan per kapita. Definisi ini menekankan pada kemampuan suatu negara untuk meningkatkan output yang dapat melebihi pertumbuhan penduduk. Definisi pembangunan tradisional sering dikaitkan dengan sebuah strategi mengubah struktur suatu negara atau sering kita kenal dengan industrialisasi. Kontribusi mulai digantikan dengan kontribusi industri. Definisi yang cenderung melihat segi kuantitatif pembangunan ini dipandang perlu menengok indikator-indikator sosial yang ada (Kuncoro, 2004).
Strategi pembangunan adalah segala bentuk cara yang dilakukan suatu organisasi untuk mencapai Visi dan Misi. Dalam sebuah organisasi diperlukan kinerja yg baik untuk mencapai kesuksesan.tanpa kinerja yang baik semuanya akan berakhir pada kegagalan.

2.Indicator Pengukur Keberhasilan Pembangunan
Penggunaan indicator dan variable pembangunan bisa berbeda untuk setiap Negara. Di Negara-negara yang masih miskin, ukuran kemajuan dan pembangunan mungkin masih sekitar kebutuhan-kebutuhan dasar seperti listrik masuk desa, layanan kesehatan pedesaan, dan harga makanan pokok yang rendah. Sebaliknya, di Negara-negara yang telah dapat memenuhi kebutuhan tersebut, indicator pembangunan akan bergeser kepada factor-faktor   sekunder dan tersier (Tikson, 2005).
Sejumlah indicator ekonomi yang dapat digunakan oleh lembaga-lembaga internasional antara lain pendapatan perkapita (GNP atau PDB), struktur perekonomin, urbanisasi, dan jumlah tabungan. Disamping itu terdapat pula dua indicator lainnya yang menunjukkan kemajuan pembangunan sosial ekonomi suatu bangsa atau daerah yaitu Indeks Kualitas Hidup (IKH atau PQLI) dan Indeks Pembangunan Manusia (HDI). Deddy T. Tikson (2005) telah meringkaskan kelima indicator tersebut :

1.Pendapatan perkapita
pendapatan per kapita telah menjadi indikator makroekonomi yang tidak bisa diabaikan, walaupun memiliki beberapa kelemahan. Pertumbuhan pendapatan nasional selama ini telah dijadikan tujuan pembangunan di negara-negara dunia ketiga. Seolah-olah ada asumsi bahwa kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara otomatis ditunjukkan oleh adanya peningkatan pendapatan nasional (pertumbuhan ekonomi). Walaupun demikian, beberapa ahli menganggap penggunaan indikator ini mengabaikan pola distribusi pendapatan nasional. Indikator ini tidak mengukur distribusi pendapatan dan pemerataan kesejahteraan, termasuk pemerataan akses terhadap sumber daya ekonomi.

2.Struktur ekonomi
Peningkatan pendapatan per kapita akan mencerminkan transformasi struktural dalam bidang ekonomi dan kelas-kelas sosial. Dengan adanya perkembangan ekonomi dan peningkatan pendapatan per kapita, konstribusi sektor manufaktur/industri dan jasa terhadap pendapatan nasional akan meningkat terus. Perkembangan sektor industri dan perbaikan tingkat upah akan meningkatkan permintaan atas barang-barang industri yang akan diikuti oleh perkembangan investasi dan perluasan tenaga kerja. Di lain pihak, kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatan nasional akan semakin menurun.

3.Urbanisasi
Urbanisasi dapat diartikan sebagai meningkatnya proporsi penduduk yang bermukim di wilayah perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan. Urbanisasi dikatakan tidak terjadi apabila pertumbuhan penduduk di wilayah urban sama dengan nol. Sesuai dengan pengalaman industrialisasi di negara-negara eropa Barat dan Amerika Utara, proporsi penduduk di wilayah urban berbanding lurus dengn proporsi industrialisasi. Ini berarti bahwa kecepatan urbanisasi akan semakin tinggi sesuai dengan cepatnya proses industrialisasi. Di Negara-negara industri, sebagain besar penduduk tinggal di wilayah perkotaan, sedangkan di Negara-negara yang sedang berkembang proporsi terbesar tinggal di wilayah pedesaan. Berdasarkan fenomena ini, urbanisasi digunakan sebagai salah satu indicator pembangunan.

4.Angka Tabungan
Perkembangan sektor industri selama tahap industrialisasi memerlukan investasi dan modal. Finansial capital merupakan faktor utama dalam proses industrialisasi dalam sebuah masyarakat, sebagaimana terjadi di Inggris pada awal pertumbuhan kapitalisme yang disusul oleh revolusi industri. Dalam masyarakat yang memiliki produktivitas tinggi, modal usaha ini dapat dihimpun melalui tabungan, baik swasta maupun pemerintah.

5.Indeks Kualitas Hidup
IKH atau Physical Qualty of life Index (PQLI) digunakan untuk mengukur kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Indeks ini dibuat karna indikator makro ekonomi tidak dapat memberikan gambaran tentang kesejahteraan masyarakat dalam mengukur keberhasilan ekonomi. Misalnya, pendapatan nasional sebuah bangsa dapat tumbuh terus, tetapi tanpa diikuti oleh peningkatan kesejahteraan sosial.
Indeks ini dihitung berdasarkan :
(1) angka rata-rata harapan hidup pada umur satu tahun
(2) angka kematian bayi
(3) angka buta huruf. Dalam indeks ini, angka rata-rata harapan hidup dan kematian bayi akan dapat menggambarkan status gizi anak dan ibu, derajat kesehatan, dan lingkungan keluarga yang langsung berasosiasi dengan kesejahteraan keluarga. Pendidikan yang diukur dengan angka buta huruf, dapat menggambarkan jumlah orang yang memperoleh akses pendidikan sebagai hasil pembangunan. Variabel ini menggambarkan kesejahteraan masyarakat, karena tingginya status ekonomi keluarga akan mempengaruhi status pendidikan para anggotanya. Oleh para pembuatnya, indeks ini dianggap sebagai yang paling baik untuk mengukur kualitas manusia sebagai hasil dari pembangunan, disamping pendapatan per kapita sebagai ukuran kuantitas manusia.

6.Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index)
The United Nations Development Program (UNDP) telah membuat indicator pembangunan yang lain, sebagai tambahan untuk beberapa indicator yang telah ada. Ide dasar yang melandasi dibuatnya indeks ini adalah pentingnya memperhatikan kualitas sumber daya manusia. Menurut UNDP, pembangunan hendaknya ditujukan kepada pengembangan sumberdaya manusia. Dalam pemahaman ini, pembangunan dapat diartikan sebagai sebuah proses yang bertujuan m ngembangkan pilihan-pilihan yang dapat dilakukan oleh manusia. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa peningkatan kualitas sumberdaya manusia akan diikuti oleh terbukanya berbagai pilihan dan peluang menentukan jalan hidup manusia secara bebas.


Sumber :


Sabtu, 05 Mei 2012

Tugas PKTI 2B


1. Lapisan-lapisan Sistem UNIX :
a. Lapisan sistem hardware : lapisan yang paling dalam yang terdiri dari komputer dan piranti pendukungnya seperti disk, tape, printer dan lain-lain.
b. Lapisan kernel : merupakan sejumlah program yang menangani secara detail sumber daya komputer, mengorganisir sistem file dan mengurus disk dan tape (otak dari sistem operasi) .
c. Lapisan Utilitas : lapisan yang berfungsi untuk melakukan akses system bagi pemakai .
d. Lapisan shell : Lapisanyang berfungsi untuk penghubung system dan pemakai, menerjemahkan dan melaporkan kepada kernel apa yang harus dilakukan .

2. Kemampuan sistem operasi UNIX :
a. Multi user Sistem : dapat digunakan oleh lebih dari satu orang pada satu waktu .
b. Multi tasking : dapat melakukan beberapa tugas atau proses pada waktu yang bersamaan .
c. Portabilitas : dapat dengan mudah dipakai ke system operasi yang lain .
d. Sistem file hirarki : Memungkinkan pemakai mengorganisasikan informasi atau data dalam bentuk struktur pohon (tree) yang terdiri dari file dan direktori .

3. Pemakai sistem operasi UNIX/LINUX :
Kelompok yang dapat mengakses suatu file dan direktori pada unix dibagi menjadi 3 bagian :
a. Owner : pemakai yang menciptakan file/direktori bersangkutan
b. Group : kelompok sejumlah pemakai yang mempunyai hak sama (hanya bisa melihat dan menambah)
c. Other : semua pemakai diluar owner dan group
Pemakai berdasarkan wewenang terhadap sistem :
a. superuser : pemakai dengan wewenang tertinggi yang dapat melakukan apa saja terhadap system .
b. pemakai biasa : pemakai yang mempunyai hak terbatas terhadap home direktori masing-masing .

4. Contoh lima perintah di UNIX/LINUX :
Mkdir : membuat direktori baru
Contoh : mkdir tugas
Cat : melihat isi file
Contoh : $ cat file1.doc
Cp : membuat salinan ( copy ) file
Contoh : $ cp file.1.doc file1b.doc
Rm : menghapus file
Contoh : rm file1.doc
Adduser : menambah pengguna baru
Contoh : # adduser contoh
                # passwd contoh#



5. Susunan Direktori
root@ubuntu[/]$ sudo su
root@ubuntu[/]# home
root@ubuntu[/home]# mkdir SEPAK BOLA
root@ubuntu[/home]# cd SEPAKBOLA
root@ubuntu[/home/SEPAKBOLA]# mkdir MU
root@ubuntu[/home/SEPAKBOLA]# cd MU
root@ubuntu[/home/SEPAKBOLA /MU]# mkdir RONEY
root@ubuntu[/home/SEPAKBOLA /MU]# cd ..
root@ubuntu[/home/SEPAKBOLA]# mkdir LIVERPOOL
root@ubuntu[/home/SEPAKBOLA]# cd LIVERPOOL
root@ubuntu[/home/SEPAKBOLA /LIVERPOOL]# mkdir GERARD
root@ubuntu[/home/SEPAKBOLA /LIVERPOOL]# cd ..
root@ubuntu[/home/SEPAKBOLA]# mkdir CHELSEA
root@ubuntu[/home/SEPAKBOLA]# cd CHELSEA
root@ubuntu[/home/SEPAKBOLA /CHELSEA

Rabu, 28 Maret 2012

Tugas perekonomian Indonesia



Tugas softskill Perekonomian Indonesia
Nama          : Mekka Gifari
NPM          : 24211404

1. Sistem perekonomian Indonesia sebelum orde baru

Sudah hampir 66 tahun Indonesia merdeka. Akan tetapi kondisi perekonomian Indonesia tidak juga membaik. Masih terdapat ketimpangan ekonomi, tingkat kemiskinan dan pengangguran masih tinggi, serta pendapatan per kapita yang masih rendah. Ini semua berhubungan dengan sejarah dari sitem perekonomian di Indonesia. Sistem perekonomian Indonesia dibagi menjadi 3, yaitu Pemerintahan pada masa orde lama, orde baru, dan reformasi. Tapi di sini saya akan membahas membahas sistem ekonomi pada masa orde lama.
Sejak berdirinya negara RI, sudah banyak tokoh-tokoh negara pada saat itu yang telah merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa Indonesia, baik secara individu maupun diskusi kelompok. Seperti Bung Hatta sendiri, semasa hidupnya mencetuskan ide, bahwa dasar perekonomian Indonesia yang sesuai cita-cita tolong menolong adalah koperasi namun bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan secara koperasi, pemaksaan terhadap bentuk ini justru telah melanggar dasar ekonomi koperasi.
Demikian juga dengan tokoh ekonomi Indonesia saat itu, Sumitro Djojohadikusumo, dalam pidatonya di Amerika tahun 1949, menegaskan bahwa yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran. Menurut UUD 1945, sistem perekonomian Indonesia tercantum dalam pasal-pasal 23, 27, 33 & 34. Demokrasi Ekonomi dipilih karena memiliki ciri-ciri positif yang di antaranya adalah (Suroso, 1993)  Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak yang di kuasai oleh negara. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Pengawasan terhadap kebijaksanaannya serta sumber-sumber kekuatan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta  mempunyai hak akan pekerjaan dan kehidupan yang layak. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.

 Dalam perekonomian Indonesia tidak mengijinkan adanya :

  1. Free fight liberalism, yaitu adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali

  1. Etatisme, yaitu keikutsetaan pemerintah yang terlalu dominan

  1. Monopoli,suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu,

Meskipun pada awal perkembangannya perekonomian Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila, Demokrasi Ekonomi dan “mungkin campuran”, namun bukan berarti sistem perekonomian liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal tahun 1950an- 1957an merupakan bukti sejarah  adanya corak liberalis dalam perekonomian Indonesia. Demikian juga dengan sistem etatisme, yang mewarnai sistem perekonomian Indonesia pada tahun 1960an sampai dengan masa orde baru. Walaupun demikian, semua program dan rencana tersebut tidak memberikan hasil yang berarti bagi perekonomian Indonesia. Beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan adalah:

    1. Program-program tersebut disusun oleh tokoh-tokoh yang relatif bukan di bidangnya, namun oleh tokoh politik, dengan demikian keputusan-keputusan yang dibuat cenderung mentitikberatkan pada masalah politik, bukan masalah ekonomi.

    1. Kelanjutan dari akibat di atas, dana negara yang seharusnya di alokasikan untuk kepentingan kegiatan ekonomi, justru di alokasikan untuk kegiatan politik & perang

    1. Faktor berikutnya adalah terlalu pendeknya masa kerja setiap kabinet yang dibentuk (setiap parlementer saat itu). Tercatat tidak kurang dari 13x kabinet yang berganti pada saat itu. Akibatnya program-program dan rencana ekonomi yang telah disusun masing-masing kabinet tidak dapat dijalankan dengan tuntas.

    1. program dan rencana yang disusun kurang memperhatikan potensi dan aspirasi dariberbagai pihak. Selain itu, putusan individu dan partai lebih di dominankan daripada kepentingan pemerintah dan negara.

    1. Cenderung terpengaruh untuk menggunakan sistem perekonomian yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia (liberalis, 1950- 1957) dan etatisme (1958- 1965



Pemerintahan pada masa orde lama dibagi menjadi tiga yaitu:

A. Masa pasca Kemerdekaan (1945-1950)

Pada masa awal kemerdekaan, keadaan ekonomi Indonesia sangat buruk, yang antara lain disebabkan oleh :

  1. Inflasi yang sangat tinggi, hal ini disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javashe Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Pada tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies/pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga.

  1. Adanya blockade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negeri RI.

  1. Kas Negara kosong

  1. Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan


Karna masalah tersebut, pemerintah melakukan berbagai usaha untuk mengatasi kesulitan ekonomi, usaha tersebut antara lain :

  1. Program Pinjaman Nasional, Mentri keuangan Ir. Surachman dengan persetujuan BP-KNIP melakukan pinjaman ke negara lain pada bulan Juli 1946

  1. Upaya menembus blockade dengan diplomasi beras ke India (India merupakan Negara yang mengalami nasib yang sama dengan Indonesia yaitu sama-sama pernah dijajah, Indonesia menawarkan bantuan berupa padi sebanyak 500.000 ton dan India menyerahkan sejumlah obat-obatan kepada Indonesia),

  1. mengadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blockade Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.

  1. Konferensi Ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, yaitu masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan.

  1. Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947.

  1. Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948, mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.

  1. Kasimo Plan yang intinya mengenai usaha swasembada pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Dengan swasembada pangan, diharapkan perekonomian akan membaik (mengikuti Mazhab Fisiokrat : sektor pertanian merupakan sumber kekayaan).


  b. Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)

Pada masa ini indonesia juga melakukan berbagai upaya dalam usaha memperbaiki perekonomian Indonesia, usaha tersebut antara lain :

  1. sistem politik dan sistem ekonomi Indonesia menggunakan prinsip – prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar, padahal pada kenyataannya pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha non-pribumi. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang baru merdeka.

  1. Gunting Syarifuddin, yaitu pemotongan nilai mata uang (sanering) untuk mengurangi jumlah uang yang beredar agar tingkat harga turun.

  1. Program Benteng (Kabinet Natsir), yaitu upaya menumbuhkan wiraswastawan pribumi dan mendorong importir nasional agar bisa bersaing dengan perusahaan impor asing dengan membatasi impor barang tertentu dan memberikan lisensi impornya hanya pada importir pribumi serta memberikan kredit pada perusahaan-perusahaan pribumi agar nantinya dapat berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi nasional. Namun usaha ini gagal, karena sifat pengusaha pribumi yang cenderung konsumtif dan tak bisa bersaing dengan pengusaha non-pribumi.

  1. Pada kabinet Natsir ini untuk pertama kalinya terumuskan suatu perencanaan pembangunan yang disebut Rencana Urgensi Perekonomian (RUP)

  1. Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember 1951 lewat UU no.24 th 1951 dengan fungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi. (Kabinet Sukiman)

  1. Sistem ekonomi Ali (kabinet Ali Sastroamijoyo I) yang diprakarsai Mr Iskak Cokrohadisuryo, yaitu penggalangan kerjasama antara pengusaha cina dan pengusaha pribumi. Pengusaha non-pribumi diwajibkan memberikan latihan-latihan pada pengusaha pribumi, dan pemerintah menyediakan kredit dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional. Program ini tidak berjalan dengan baik, karena pengusaha pribumi kurang berpengalaman, sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah. (Kabinet ini sangat melindungi importer pribumi, sangat berkeinginan mengubah perekonomian dari struktur colonial menjadi nasional)

  1. Pembatalan sepihak atas hasil-hasil Konferensi Meja Bundar, termasuk pembubaran Uni Indonesia-Belanda. Akibatnya banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya sedangkan pengusaha-pengusaha pribumi belum bisa mengambil alih perusahaan-perusahaan tersebut. (Kabinet Burnahudin)


 c. Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)

Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik,dan ekonomi. Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia, kebijakan tersebut antara lain antara lain :

  1. Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang sebagai berikut: Uang kertas pecahan Rp 500 menjadi Rp 50, uang kertas pecahan Rp 1000 menjadi Rp 100, dan semua simpanan di bank yang melebihi 25.000 dibekukan.

  1. Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barang-baranga naik 400%.

  1. Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp 1000 menjadi Rp 1. Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat uang rupiah lama, tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat lebih tinggi. Maka tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah meningkatkan angka inflasi


Sumber :


2.1.Sistem ekonomi liberal

Ekonomi liberal adalah teori ekonomi yang diuraikan oleh tokoh-tokoh penemu ekonomi klasik seperti Adam smith atau French physiocrats. Sistem ekonomi klasik tersebut mempunyai kaitan dengan kebebasan (proses) alami yang dipahami oleh semua tokoh-tokoh ekonomi sebagai ekonomi liberal klasik. Meskipun demikian, Smith tidak pernah menggunakan penamaan paham tersebut sedangkan konsep kebijakan dari ekonomi liberal ialah sistem ekonomi bergerak kearah menuju pasar bebas dan sistem ekonomi berpaham perdagangan bebas dalam era globalisasi yang bertujuan menghilangkan kebijakan ekonomi proteksionisme.

Ciri-ciri dari pasar liberal tersebut adalah :
1.Semua sumber produksi adalah milik masyarakat individu.
2.Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
3.Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
4.Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber dayaproduksi dan masyarakat pekerja (buruh).
5.Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.
6. Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
7. Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonomi.
8.Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.

Ada lima institusi pokok yang membangun sitem ekonomi pasar (liberal), yakni :
a.       Hak kepemilikan.
Sebagian besar hak kepemilikan dalam sistem ekonomi liberal(pasar) adalah hak kepemilikan swasta/individu (private/individual property), sehingga individu dalam masyarakat liberal kapitalis lebih terpacu untuk produktif.
b.      Keuntungan.
Keuntungan (profit) selain memuaskan nafsu untuk menimbun kekayaan produktif, juga merupakan bagian dari ekspresi diri, karena itu keuntungan dipercaya dapat memotivasi manusia untuk bekerja keras dan produktif.
c.       Konsumerisme.
Konsumerisme sering diidentikkan dengan hedonisme yaitu falsafah hidup yang mengajarkan untuk mencapai kepuasan sebesar-besarnya selama hidup di dunia.  Tetapi dalam arti positif, konsumerisme adalah gaya hidup yang sangat menekankan pentingnya kualitas barang dan jasa yang digunakan. Sebab tujuan akhir dari penggunaan barang dan jasa adalah meningkatkan nilai kegunaan (utilitas) kehidupan. Sehingga masyarakat liberal kapitalis terkenal sebagai penghasil barang dan jasa yang berkualitas.
d.      Kompetisi.
Melalui kompetisi akan tersaring individu-individu atau perusahaan-perusahaan yang mampu bekerja efisien. Efisiensi ini akan menguntungkan produsen maupun konsumen, atau baik yang membutuhkan (demander) maupun yang menawarkan (supplier).
e.       Harga.
Harga merupakan indikator kelangkaan, jika barang dan jasa semakin mahal berarti barang dan jasa tersebut semakin langka. Bagi produsen, gejala naiknya harga merupakan sinyal untuk menambah produksi agar keuntungan meningkat.


Keuntungan dan kelemahan

Ada beberapa keuntungan dari suatu sistem ekonomi liberal, yaitu:
1.Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.
2.Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3.Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
4.Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingansemangat antar masyarakat.
5.Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.

Selain ada keuntungan, ada juga beberapa kelemahan daripada sistem ekonomi liberal, adalah:
1.Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya korup.
2.Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
3.Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
4.Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumberdaya oleh individu.
5.Pemerataan pendapatan sulit dilakukan karena persaingan bebas tersebut.
Sumber :


2.2. Sistem ekonomi campuran

Sistem ekonomi campuran merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan system ekonomi terpusat, dimana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.

Ciri dari sistem ekonomi campuran adalah : 
  1. Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat
  2. Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah
  3. Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
  4. Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang
  5. Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan komando dan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Secara umum saat ini hampir tidak ada negara yang murni melaksanakan sistem ekonomi terpusat maupun pasar, yang ada adalah kecenderungan terhadap ekonomi pasar seperti Amerika, Hongkong, dan negara–negara eropa barat yang berpaham liberal, sementara negara yang pernah menerapkan ekonomi terpusat adalah Kuba, Polandia dan Rusia yang berideologi sosialis atau komunis. Kebanyakan negara-negara menerapkan sistem ekonomi campuran seperti Perancis, Malaysia  dan Indonesia.

Namun perubahan politik dunia juga mempengaruhi sistem ekonomi, seperti halnya yang dialami Uni Soviet pada masa pemerintahan Boris Yeltsin, kehancuran komunisme juga mempengaruhi sistem ekonomi soviet,  dari sistem ekonomi terpusat (komando) mulai beralih ke arah ekonomi liberal dan mengalami berbagai perubahan positif.

Kelebihan dan kelemahan

Kebaikan sistem ekonomi campuran
  1. Kebebasan berusaha
  2. Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas
  3. Lebih mementingkan umum dari pada pribadi
Kelemahan sistem ekonomi campuran
  1. Beban pemerintah berat dari pada beban swasta
  2. Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan

Sumber : Sumber