1.Pengangguran
Pengangguran
atau tuna karya adalah orang yang tidak memiliki pekerjaan, sedang mencari
kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan
karena jumlah angkatan kerja kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja
yang ada
2.Jenis dan Macam Pengangguran
a.Menurut
lama waktu kerjanya :
1.
Pengangguran Terbuka (Open Unemployment). adalah
orang yang sama sekali tidak bekerja
2.
Setengah menganggur (Underemployment). Adalah orang
yang bekerja tetapi tenaganya kurang termanfaatkan diukur dari curahan jam
kerja
3.
Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment).
Adalah Tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimum karena tidak
ada kesesuaian antara pekerjaan dengan kemampuannya.
b.Menurut
penyebabnya :
- Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment.
Adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala
waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka
lamaran pekerjaan.
- Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment. Adalah
keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek
yang menyebabkan seseorang harus menganggur atau disebabkan oleh perubahan
permintaan terhadap tenaga kerja
- Pengangguran Siklikal / Siklus. Adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas
naik turunnya aktifitas atau keadaan perekonomian suatu Negara (business
cycle).
- Pengangguran Struktural. Adalah pengangguran
yang disebabkan karena ketidakcocokkan
antara keterampilan (kualifikasi) tenaga kerja yang dibutuhkan dan
keterampilan tenaga kerja yang tesedia atau pengangguran akibat adanya
perubahan struktur ekonomi.
3.Dampak pengangguran terhadap
lingkungan sosial
Tingkat
pengangguran yang tinggi dapat membawa berbagai dampak pada proses pembangunan
ekonomi. Agar tidak terus berlanjut, pemerintah harus mengatasi masalah
pengangguran, karena masalah pengangguran adalah masalah yang sangat vital dan
sensitif bagi kestabilan ekonomi dan keamanan suatu negara. Pengangguran dapat
membawa dampak yang sangat berbahaya jika tidak segera diatasi. Pengangguran
berdampak dalam bidang ekonomi, sosial, maupun secara individual pada pelaku
pengangguran itu sendiri. Diantara dampak pengangguran tersebut antara lain:
- Penurunan permintaan agregat.
- Penurunan penawaran agregat.
- Penurunan tingkat upah.
- Penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat.
- Penurunan tingkat investasi.
- Penurunan penerimaan pajak.
- Munculnya sektor informal.
- Menimbulkan masalah sosial.
- Penurunan potensi dan produktivitas individu.
4.Upaya mengatasi pengangguran
Dampak dari
pengangguran akan terus meluas jika tidak segera diatasi. Berikut ini beberapa
upaya untuk mengatasi pengangguran :
- Memperluas kesempatan kerja
perluasan
kesempatan kerja dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini:
- meningkatkan kegiatan produksi
- meningkatkan investasi
- meningkatkan proyek pekerjaan umum
- mendorong kegiatan wirausaha
- meningkatkan program padat karya
- meningkatkan kegiatan ekspor impor.
- Menurunkan jumlah angkatan kerja
pengangguran
antara lain disebabkan oleh pertumbuhan angkatan kerja yang terlalu cepat.
Untuk mengurangi pertumbuhan angkatan kerja tersebut dilakukan dengan program
keluarga berencana (KB) dan menetapkan batas usia minimal pernikahan.
- Peningkatan kualitas tenaga kerja
kualitas tenaga
kerja dapat ditingkatkan dengan tingkat kesehatan dan pendidikan yang lebih
baik. Untuk memperbaiki kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan cara
memberi subsidi kesehatan, layanan kesehatan masyarakat, membangun rumah sakit,
pengadaan dokter dan obat, perbaikan lingkungan, serta menjamin keselamatan
kerja. Sementara itu tingkat pendidikan dan keahlian masyarakat dapat
ditingkatkan dengan cara program pendidikan dasar, memperbaiki gedung sekolah,
pengadaan kursus dan balai latihan kerja, seminar, dan magang.
Sumber:
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2181492-dampak-pengangguran-dan-upaya-mengatasi/#ixzz1u782m1nK
5.Inflasi
Inflasi
adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus
menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi.
Pengertian
Inflasi menurut para ahli :
Pengertian
Inflasi menurut Winardi (1995 : 235)
definisi
atau pengertian inflasi (inflation) adalah suatu periode di mana kekuatan
membeli kesatuan moneter turun. Inflasi (inflation) dapat timbul bila jumlah
uang atau uang deposito dalam peredaran lebih banyak dibandingkan dengan jumlah
barang-barang serta jasa-jasa yang ditawarkan.
Pengertian
Inflasi menurut Bodie dan Marcus
Definisi
atau pengertian inflasi (inflation) merupakan suatu nilai di mana tingkat harga
barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan.
Pengertian
Inflasi menurut Weston dan Copeland
Definisi
atau pengertian inflasi (inflation) adalah suatu keadaan ekonomi yang mengalami
kenaikan tingkat harga tertinggi dan tidak bisa dicegah atau dikendalikan lagi.
6.Macam-macan Inflasi
a.Berdasarkan
parah tidaknya inflasi :
- Inflasi ringan (di bawah 10% setahun)
- Inflasi sedang (antara 10 – 30% setahun)
- Inflasi berat (antara 30 – 100% setahun)
- Hiperinflasi (di atas 100% setahun)
b.Berdasarkan
penyebab dari Inflasi :
- Demand inflation / inflasi permintaan. Inflasi ini
timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai macam barang terlalu
kuat.
- Cost inflation / inflasi penawaran. Inflasi ini timbul karena kenaikan biaya produksi atau
berkurangnya penawaran agregatif.
c.Berdasarkan
asal dari inflasi :
- Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic
inflation)
- Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported
inflation)
7.Dampak Inflasi
Inflasi
memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya
inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif
dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan
pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan
mengadakan investasi.
Sebaliknya,
dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali
(hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan
lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan
investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para
penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta
kaum buruh juga akan kewalahan
menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot
dan terpuruk dari waktu ke waktu.
8.Hubungan Inflasi Dan Pengangguran Di Indonesia
Dalam
indikator ekonomi makro ada tiga hal terutama yang menjadi pokok permasalahan
ekonomi makro. Pertama adalah masalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi
dapat dikategorikan baik jika angka pertumbuhan positif dan bukannya negatif.
Kedua adalah masalah inflasi. Inflasi adalah indikator pergerakan harga-harga
barang dan jasa secara umum, yang secara bersamaan juga berkaitan dengan
kemampuan daya beli. Inflasi mencerminkan stabilitas harga, semakin rendah
nilai suatu inflasi berarti semakin besar adanya kecenderungan ke arah
stabilitas harga. Namun masalah inflasi tidak hanya berkaitan dengan
melonjaknya harga suatu barang dan jasa. Inflasi juga sangat berkaitan dengan
purchasing power atau daya beli dari masyarakat. Sedangkan daya beli masyarakat
sangat bergantung kepada upah riil. Inflasi sebenarnya tidak terlalu bermasalah
jika kenaikan harga dibarengi dengan kenaikan upah riil. Masalah ketiga adalah
pengangguran. Memang masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu
menakutkan khususnya di negara-negara berkembang seperti di Indonesia .
Negara berkembang seringkali dihadapkan dengan besarnya angka pengangguran
karena sempitnya lapangan pekerjaan dan besarnya jumlah penduduk. Sempitnya
lapangan pekerjaan dikarenakan karena faktor kelangkaan modal untuk
berinvestasi. Masalah pengangguran itu sendiri tidak hanya terjadi di
negara-negara berkembang namun juga dialami oleh negara-negara maju. Namun
masalah pengangguran di negara-negara maju jauh lebih mudah terselesaikan
daripada di negara-negara berkembang karena hanya berkaitan dengan pasang
surutnya business cycle dan bukannya karena faktor kelangkaan investasi,
masalah ledakan penduduk, ataupun masalah sosial politik di negara tersebut..
Besarnya
jumlah pengangguran di Indonesia
lambat-laun akan menimbulkan banyak masalah sosial yang nantinya akan menjadi
suatu krisis sosial, karena banyak orang yang frustasi menghadapi nasibnya.
Pengangguran yang terjadi tidak saja menimpa para pencari kerja yang baru lulus
sekolah, melainkan juga menimpa orangtua yang kehilangan pekerjaan karena
kantor dan pabriknya tutup. Indikator masalah sosial bisa dilihat dari begitu
banyaknya anak-anak yang mulai turun ke jalan. Mereka menjadi pengamen,
pedagang asongan maupun pelaku tindak kriminalitas. Mereka adalah generasi yang
kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan maupun pembinaan yang baik.
Salah
satu faktor yang mengakibatkan tingginya angka pengangguran di negara kita
adalah terlampau banyak tenaga kerja yang diarahkan ke sektor formal sehingga
ketika mereka kehilangan pekerjaan di sektor formal, mereka kelabakan dan tidak
bisa berusaha untuk menciptakan pekerjaan sendiri di sektor informal. Justru
orang-orang yang kurang berpendidikan bisa melakukan inovasi menciptakan kerja,
entah sebagai joki yang menumpang di mobil atau joki payung kalau hujan. Juga
para pedagang kaki lima
dan tukang becak, bahkan orang demo saja dibayar. Yang menjadi kekhawatiran
adalah jika banyak para penganggur yang mencari jalan keluar dengan mencari
nafkah yang tidak halal. Banyak dari mereka yang menjadi pencopet, penjaja
seks, pencuri, preman, penjual narkoba, dan sebagainya.
Sumber :
Sumber 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar